Warga Miskin Itu Akhirnya Meninggal Dunia

pemberdayaan masyarakat
Warga Miskin Itu Akhirnya Meninggal Dunia-Duka Cita BKM Dampingan Tim 03. Duka cita sedang menyelimuti Tim 03 dan 9 BKM Kelurahan Dampingan yang menjadi wilayah tugas pendampingan masyarakat di PNPM-P2KP Koorkot Kota Bengkulu.
Ibu Nurbaiti, warga RT 19 Kelurahan Sukarami Kota Bengkulu yang beberapa waktu lalu diupayakan bantuan kesehatannya akhirnya meninggal dunia, Sabtu pagi 5 Mei 2012. Duka cita yang teramat dalam tentu saja paling dirasakan oleh seluruh keluarga Mulyadi, 38 tahun, suami dari almarhumah (baca artikel Pemberdayaan Masyarakat : Cara Untuk Mengatasi Masalah Kemiskinan Membutuhkan Dukungan Dari Banyak Pihak)



Pada artikel  tersebut telah diceritakan kronologis kejadian dan proses pengupayaan bantuan kepada keluarga tersebut. Setelah dibawa ke RSUD M.Yunus, beberapa hari kemudian, secara tiba-tiba sejumlah uluran tangan datang kepada keluarga Mulyadi,diantaranya dari Plt.Gubernur Bengkulu Junaidi Chamsyah, dan H.Helmi Hasan, anggota DPRD Propinsi yang saat ini sedang dalam proses menjadi Calon Walikota Bengkulu untuk periode berikutnya. Selain dari kedua tokoh daerah tersebut, dukungan dan simpati juga datang tentunya dari BKM Kelurahan dampingan lainnya di wilayah Tim 3. Mulai dari bantuan kebutuhan dapur, perlengkapan keluarga dan biaya perobatan.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada rekan-rekan TF lain bersama Tim Koorkot Kota Bengkulu Bpk.Dediyanto, SPt yang pada saat bersamaan turut serta mendampingi Plt.Gubernur Bengkulu turun langsung ke lapangan bersama Ibu Rufaida Umar selaku Senior Fasilitator  bersama Bpk.Alamsyah dan Bpk.Teddy dari TF 03. Ucapan syukur dan terima kasih ini patut diapungkan, mengingat upaya dan jerih payah Tim 03 bersama-sama BKM Kelurahan dampingan dalam membuka jaringan agar keluarga Mulyadi mendapatkan perhatian yang layak selaku warga masyarakat Kota Bengkulu. Dan harapan akan kesembuhan terhadap Nurbaiti semakin besar, salah satunya dengan kehadiran Ibu Ida Rufaida yang menjelma menjadi 'keluarga baru', ini dibuktikan dengan kesediaan waktunya untuk membawa bekal untuk Mulyadi saat sedang menjaga istrinya yang sakit.

Sayangnya, harapan itu tidak terwujud, seiring dengan turunnya semangat hidup Nurbaiti. Beberapa hari sebelum meninggal, Nurbaiti memang memaksa pulang, dan tidak mau makan lagi. Hal ini membuat sang suami menjadi jengkel. Namun setelah mendapat pertimbangan dari tim perawat, akhirnya Nurbaiti dibawa pulang Jumat 4 Mei setelah sholat jumat. Sore hari TF 3 menyempatkan diri datang ke rumah yang bersangkutan dan tetap memberi semangat.

Malang tak dapat ditolak,untung takdapat diraih, Nurbaiti akhirnya meninggal Sabtu pagi sebelum subuh. TF 3 datang beberapa jam setelahnya, di mana saat itu sudah memberitahu ke beberapa pihak di antaranya Camat Selebar dan Lurah Sukarami serta beberapa BKM dampingan lainnya. Jenazah kemudian dimakamkan siangnya. Takziah bersama akan dilakukan pada malam ke-3 bersama TF dan BKM Dampingan TF 03.

Semoga saja arwah almarhumah diterima di sisi Tuhan YME dengan menghapus segala dosa dan kekurangan semasa hidup. Dan terima kasih layak disampaikan kepada seluruh pihak yang telah turut membantu dan memeberikan perhatian kepada keluarga Mulyadi.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url