Strategi Menaikkan Target 50% Koperasi Bertaraf Dunia
Usaha Kecil dan Strategi Menaikkan Target 50% Koperasi Bertaraf Dunia diharapkan dapat menjadi stimulan terhadap meningkatnya perekonomian nasional. Dengan hadirnya koperasi bertaraf dunia, maka industri kecil bisa menjadi lebih kompetitif dan membantu mendorong lapangan pekerjaan baru.
Selain strategi peningkatan usaha kecil dengan revitalisasi pasar, pemerintah juga melakukan strategi lain yaitu menargetkan 50 persen dari seluruh koperasi di Indonesia
sudah bertaraf internasional. Keyakinan itu dilihat dari pertumbuhan
aset yang semakin melesat "Banyak koperasi di Indonesia dan kini yang
besar mencapai 100 koperasi. Dalam waktu lima tahun lagi. 50 persennya
(jumlah koperasi di Tanah Air] akan bertaraf internasional," kata
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Syarifuddin Hasan
saat peluncuran Indosat Solusi UKM di Jakarta, Senin (10/9).
Kementerian Koperasi dan UKM pada 2012 ini menargetkan sebanyak 200
ribu unit usaha koperasi.
Per posisi Juli 2012 tercatat 192.943 koperasi di seluruh Indonesia.
Sepanjang periode semester pertama 2012, pencapaian target pendapatan
usaha koperasi ini sebesar Rp 17 triliun lebih atau hampir mencapai 50
persen dari target Rp 35 triliun. Syariefuddin yakin, koperasi tetap
menjadi penopang ekonomi Indonesia. Maka dari itu, dia berharap 50
persen koperasi di Indonesia berstandar dunia.
Usaha kecil UKM dan koperasi menjadi penyokong ekonomi nasional saat ini, dikarenakan ekonomi makro secara global masih dalam ketidaknyamanan dan ketidakstabilan. Adanya usaha kecil dan koperasi menjadi salah satu faktor mengapa ekonomi nasional masih mampu bertahan di tengah-tengah kolapsnya ekonomi di negara-negara maju di Eropa.
"Syarat status koperasi bertaraf internasional adalah mendapat
pengakuan International Cooperative Alliance (ICA). Menurut menteri,
tahun ini ICA akan mengeluarkan daftar 300 koperasi terbaik. "Dari
Indonesia, ada lima koperasi kelas internasional." tuturnya. Bisnis baik saja tidak menjalin sebuah koperasi mendapat status
"koperasi bertaraf internasional" Karena, diperlukan dukungan teknologi,
minimal sudah dikuasai para pengurus.
(referensi : Kemenkop-UKM : Pemerintah Targetkan 50 Persen Koperasi Bertaraf Dunia )