Cara Untuk Membangun Masyarakat Cerdas : Opini Pemberdayaan
Cara Untuk Membangun Masyarakat Cerdas : Opini Pemberdayaan. Miskin adalah cerita lama dan selalu menimbulkan permasalahan yang meresahkan. Permasalahan ini
menjadi persoalan dunia.
MDGs mencoba memberikan solusi untuk menangani permasalahan ini.Solusi ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur dalam menyelesaikan segala persoalan terkait kemiskinan di seluruh dunia.
MDGs mencoba memberikan solusi untuk menangani permasalahan ini.Solusi ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur dalam menyelesaikan segala persoalan terkait kemiskinan di seluruh dunia.
Jangan beri Ikan, tapi beri kail
Istilah ini sering kita dengar ketika seorang fasilitator mencoba
membangun kesadaran masyarakat untuk tidak membiasakan diri untuk
meminta bantuan. Adanya program-prgoram bantuan baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun lembaga-lembaga lainnya menjadikan masyarakat biasanya menjadi sangat manja, mudah meratap
dan gampang putus asa. Dampak negatifnya terjadi kecemburuan sosial
yang berujung pada meningkatnya angka kriminalitas, angka depresi dan
lainnya. Sehingga menjadi generasi yang tidak berguna.
Di satu sisi pendapat ini bisa jadi benar, namun di sisi lain bisa jadi kurang tepat. Karena tidak semua kelompok masyarakat benar-benar membutuhkan fasilitasi berwujud pendampingan, namun membutuhkan fasilitasi kebutuhan yang benar seperti makanan, minuman, pakaian, pendidikan dan sebagainya. Masalah kesadaran, penyadaran,menyadarkan dan segala bentuk definitif yang berkaitan dengan kesadaran sosial bisa menjadi prioritas nomor kesekian apabila kebutuhan fisik sudah terpenuhi. Bencana alam, kebakaran massal, perang, adalah sedikit dari sejumlah faktor nyata kenapa masyarakat sebuah negara menjadi miskin, bukan hanya sekedar bahwa manusia itu malas, tidak punya pendidikan dan tidak bisa menangkap atau memanfaatkan kesempatan yang ada untuk keluar dari status kemiskinan.
Tapi apakah angka kemiskinan yang seperti itu sangat besar di negeri
ini sehingga harus menghabiskan anggaran yang besarnya triliunan?
Sepertinya harus dipikirkan dan didata kembali angka yang valid,
sehingga penanganan masalah kemiskinan tidak berkutat dalam program charity yang membuat masyarakat tidak kreatif.
Perlu diingat bahwa masyarakat Indonesia tiba-tiba persentasinya naik menjadi 50 % per tahun 2011 !!! Apakah ini berarti bahwa program-program pendampingan pro poor yang seharusnya diharapkan bisa menurunkan angka kemiskinan benar-benar tidak efektif ? Atau malah pendampingan sosial justru lebih menyadarkan masyarakat mampu agar 'pintar-pintar' memposisikan dirinya supaya sama seperti masyarakat awam lainnya yang kurang mampu yang sebenarnya lebih pantas mendapatkan perhatian ?
Belum lagi ditambah dengan sikap masyarakat yang tidak peduli dengan
kriteria miskin yang telah ditetapkan misalnya dalam BLT, JAMKESMAS dan
program charity lainnya. Sehingga menimbulkan salah sasaran bagi penerima manfaatnya.
Ketika Masyarakat harus Cerdas
MDGs telah memberikan arahan yang jelas untuk penanggulangan
kemiskinan secara tuntas. Dimana ketika masyarakat sedang lapar bukan
hanya diberi makan saja. Ketika sudah kenyang, mereka harus diajak
berfikir untuk mencoba keluar dari kemiskinan. Tampung semua keluhan
mereka, dari sisi kesehatan, lingkungan, keahlian yang sangat minim
sampai pada masalah permodalan usaha.
Kemudian ajak diskusi dengan mereka bagaimana caranya untuk keluar
dari kukungan kemiskinan. Keinginan yang diharapkan dijadikan acuan yang
realistis dan sangat mungkin untuk direalisasikan. Hal ini harus
digabungkan dengan potensi pemecahan permasalahan dari lingkungan
terdekat dahulu. Karena setiap wilayah (contoh Desa) pasti ada potensi
pemecahan masalah, biasanya masyarakat telah tahu pemecahanannya, tapi
berat untuk menjalankannya.
Memang perlu leader/fasilitator yang handal, perlu waktu untuk
merubah paradigma yang terbiasa pasrah menjadi jiwa pejuang.Tapi itu
adalah proses belajar, dimana ketika ingin mewujudkan masyarakat cerdas
perlu waktu untuk belajar. tidak semudah membalikan telapak tangan.
Prinsip Membangun masyarakat Cerdas:
- Jadikan kejujuran hal yang paling utama
- Jangan pikir nanti jadi apa, tapi pikirkan apa yang harus dikerjakan sekarang untuk persiapan masa depan
- Dapat membangun lembaga yang dipercaya
- Dapat merencanakan kegiatan untuk 3 tahun kedepan apa yang akan dilakukan
- Dapat membangun kebersamaan dengan pihak lain
Kejujuran adalah hal utama dalam memperbaiki segala hal, begitu pula halnya untuk membangun masyarakat cerdas.
Ketika transparansi dan akuntabilitas berjalan dengan baik, maka
otomatis akan menimbulkan kepercayaan dari masyarakat. Ketika
kepercayaan itu telah ada, maka akan mudah bagi fasiltator/lembaga untuk
membangun masyarakat cerdas yang didalamnya penuh dengan kebersamaan
dan ide-ide kreatif untuk kesejahteraan wilayah (desa) masing-masing.
Yang menjadi kendala kini adalah ketika golongan masyarakat elit dan lebih mampu secara ekonomi 'lebih sadar' dan 'pintar-pintar' memposisikan diri, sehingga kesempatan yang seharusnya diberikan kepada golongan miskin malah 'tepat sasaran' kepada golongan tadi. Maka seluruh komponen yang terkait juga harus 'lebih sadar' dan 'lebih peka' untuk menentukan prioritas utama kepada siapa seharusnya penyadaran tadi diimplementasikan, atau dengan kata lain menempatkan kebijakan yang benar pada orang yang tepat dan kondisi yang tepat.
(referensi : Fasilitator Masyarakat : Membangun Masyarakat Cerdas) - Artikel ini juga telah diposting di Kompasiana : Opini Pemberdayaan Dalam Membangun Masyarakat Cerdas
(referensi : Fasilitator Masyarakat : Membangun Masyarakat Cerdas) - Artikel ini juga telah diposting di Kompasiana : Opini Pemberdayaan Dalam Membangun Masyarakat Cerdas
keep writing ya.. semangat!! :D
bagus blognya yaa.. :D
trims bu...masih belajar2 nulis nih...
mantap gan...cm masalahnya sekarang gak melulu ke masyarakatnya, tp pembuat kebijakannya tuh perlu ditatar lagi, hehehe....visit my blog Media Pemberdayaan (http://media-pemberdayaan.blogspot.com/2012/07/program-pemberdayaan-dan-manfaat.html)
trims gan...