Manfaat Barang Bekas Dan Eksistensi KUGERBAS : Artikel Usaha
Mardan Siregar |
Manfaat Barang Bekas Dan Eksistensi KUGERBAS. Bila sebelumnya usaha barang bekas dipandang sebelah mata, maka kini usaha tersebut haruslah mendapatkan perhatian tertentu khususnya bagi instansi-instansi terkait dalam pembinaan dan pengembangan usaha kecil.
Usaha ini memiliki potensi besar dan menyentuh berbagai lapisan, serta hubungan timbal balik kebutuhan.
Di Kota Bengkulu saat ini memiliki sebuah kelompok terorganisir pengumpul barang bekas, yaitu KUGERBAS (Kelompok Usaha Gerobak Dan Pengumpul Barang Bekas). Berdirinya kelompok ini berawal dari keprihatinan terhadap opini negatif masyarakat terhadap pemulung atau pengumpul barang bekas, dimana pada awal tahun 2011 lalu akhirnya mereka menyampaikan keprihatinan itu kepada Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Gedang Bersatu Kelurahan Jalan Gedang.
BKM Gedang Bersatu yang merupakan kelompok dampingan dan fasilitasi sosial PNPM-P2KP sebagai kelompok dampingan Tim 3, saat itu dikoordinir secara kolektif oleh Bapak Mardan Siregar, seorang tokoh masyarakat setempat yang tinggal di RT 7 Kelurahan Jalan Gedang. Oleh beliau, aspirasi ini ditampung, digodok dan difasilitasi untuk dapat dimasukkan ke dalam rencana kegiatan tahunan berdasarkan kalender kegiatan yang tertuang dalam PJM.
Bentuk dukungan terhadap usaha ini yaitu dengan diberikannya bantuan ekonomi bergulir secara bertahap kepada 12 KK penggiat usaha gerobak barang bekas, dan berikutnya 11 KK dan 20 KK. Tidak besar memang, namun bagi mereka dukungan ekonomi bergulir ini sangat berarti, karena dengan demikian mereka memiliki modal usaha untuk membeli atau menampung barang bekas untuk kemudian mereka jual kepada penampung besar.
Dalam rentang waktu selama setahun berjalan, ternyata kelompok usaha ini diminati oleh para pengumpul barang bekas dari kelurahan lain, sehingga akhirnya perlahan-lahan KUGERBAS telah memfasilitasi lebih dari 150 KK dari 3 Kecamatan di Kota Bengkulu. Mereka akhirnya mau menjalani profesi mereka dengan lebih berani, lebih terbuka dan lebih giat tentunya, karena ada kelompok yang menyokong mereka. Opini masyarakat mengenai pemulung dan pengumpul barang bekas perlahan-lahan mulai berubah, yang tadinya dicap sebagai profesi yang beda-beda tipis dengan maling, kini masyarakat malah membutuhkan kehadiran kelompok profesi ini.
KUGERBAS tidak hanya mengumpulkan barang bekas, namun turut membantu warga khususnya bagi warga yang akan melakukan pindah rumah atau pindah rumah. Jadi kesan buruk yang selama ini melekat akhirnya pudar dengan kegiatan terorganisir yang mereka lakukan dalam membantu kebutuhan warga.